Your Ad Here

Thursday, May 3, 2012

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Relatif Kuat


JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan akan merilis GDP kuartal pertama tahun 2012. Senin, Mei( 7/5/2012), pengamat ekonomi Dian Ayu Yustina, Anton Hendranata dan Anton H. Gunawan dari Bank Danamon berharap pertumbuhan PDB untuk kuartal pertama menjadi sedikit lebih rendah, dari tahun ke tahun 6,41%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini kecepatan yang sedikit lebih lambat dari pertumbuhan ini disebabkan perlambatan ekonomi global, sehingga menekan ekspor bersih, dan harga minyak yang tinggi.

Namun, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan diperkirakan akan tetap relatif kuat, didorong oleh pengeluaran konsumsi tinggi secara konsisten dan investasi tetap kuat. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, konsumsi rumah tangga mungkin masih terlihat kuat, dan kecepatan hasil investasi tetap mungkin.

Sementara itu net ekspor barang dan jasa diperkirakan akan moderat, dipengaruhi oleh permintaan eksternal melambat dan beberapa tekanan dari harga minyak naik global. Laju konsumsi pemerintah mungkin juga sedikit lebih baik dari tahun sebelumnya, sebagian sejalan dengan niat baik pemerintah untuk mendorong realisasi anggaran yang lebih tinggi dari tahun tolak untuk menghindari anggaran membangun.

Konsumsi swasta masih memegang, didukung oleh keyakinan yang kuat terhadap perekonomian dan terus meningkat kelas berpendapatan menengah. Penjualan ritel terus tren naik, mencerminkan daya beli lebih tinggi karena uang beredar riil (M1 / P) pertumbuhan masih melambung. Kepercayaan konsumen menunjukkan kecenderungan meningkat sejak Juli 2010, meskipun mencatat penurunan lebih tajam Maret 2012 (-3,9% ibu), mungkin karena ketidakpastian kebijakan subsidi BBM, meningkatnya inflasi harapan yang telah terjadi baru-baru ini, dan itu BI makro-prudensial tindakan pada kredit perumahan dan otomotif mulai Juni-12. Ini menunjukkan tekanan potensi untuk konsumsi pribadi depan. Namun, kami percaya tidak mungkin mempengaruhi laju konsumsi domestik kuartal pertama dulu.

Kami juga mengharapkan pertumbuhan investasi tetap mencapai tahun ke tahun 7,95%, melampaui angka tahun lalu. Meningkatnya arus masuk tipe jangka panjang investasi (investasi asing langsung (FDI)) mungkin mendukung pertumbuhan investasi di Indonesia. BKPM data investasi realisasi kuartal pertama menunjukkan tahun yang signifikan pada tahun meningkat dari 32,8%.

•Dari sisi produksi, sektor tersier (non-traded) terus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Kami mengharapkan konstruksi, transportasi & komunikasi, dan sektor perdagangan, hotel & restoran untuk tetap tumbuh, karena didukung oleh arus investasi di sektor-sektor. Sementara itu, tahun yang lebih tinggi pada pertumbuhan tahun di sektor manufaktur juga harus tercatat sebagai penyumbang utama pertumbuhan ekonomi.

Sektor manufaktur terutama didukung oleh pertumbuhan yang lebih tinggi dalam mikro dan UKM di tahun ke tahun 7,22%, sedangkan industri besar dan sedang mencatat pertumbuhan yang lebih ringan dari tahun ke tahun 4,88% (BPS laporan). Hal ini ditunjukkan pada kenaikan tajam indikator produksi industri dan juga barang modal impor yang relatif tinggi, belum lagi dukungan dari sebagian besar FDI yang terutama mengalir ke manufaktur dan sektor pertambangan.

Selanjutnya, kebijakan pajak pemerintah pada beberapa komoditas ekspor baku untuk meningkatkan pasokan bahan baku untuk industri dalam negeri akhirnya akan mendukung ekspor produk manufaktur meningkat. Kami berharap sektor manufaktur total mencatat pertumbuhan yoy 6,09%, lebih tinggi dari angka tahun sebelumnya dibandingkan kuartal pertama tahun 2011.

Sumber : Tribunnews.com

0 comments:

Post a Comment