JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk tidak membukukan performa yang cemerlang. Dalam pembukuan keuangan di kuartal 1 2012, laba bersihnya turun. Dalam data perseroan terungkap bahwa laba bersih turun sebesar 58,9 persen menjadi Rp 58,3 miliar dari capaian Rp 142 miliar tahun lalu akibat kenaikan beban bunga sebesar 17,6 persen dan rugi kurs sebesar Rp 26,7 miliar year on year (yoy).
Fazwar Bujang, Direktur Utama Krakatau Steel mengatakan, kenaikan harga baku menyebabkan penurunan laba bersih KS. "Margin laba menurun, karena kenaikan harga baku iron ore pellet sebesar 11,3 persen menjadi 240 dolar AS/ ton sehingga beban pokok pendapatan naik sebesar 37,3 persen," ujarnya di Jakarta (2/5/2012).
Untuk itu ia berharap bahwa prospek permintaan akan baik di 2012 dan penurunan di bulan Juli - Agustus. "Kenaikan harga baja dan volume baja jadi permintaan tidak ada masalah maka supply kami sama dengan apa yg bisa dicapai," ujarnya.
Selain itu, Ia juga yakin bahwa permintaan domestik bakal terus tumbuh sebab jika dibandingkan dengan negara lainnya permintaan domestik di indonesia masih kalah. "Coba kita lihat Permintaan baja domestik kita hanya 9,4 - 9,9 juta ton padahal Thailand 14 juta ton, vietnam 10,6 juta ton," jelasnya.
Sumber : Tribunnews.com
0 comments:
Post a Comment