JAKARTA - Siapapun kader Demokrat yang terbukti melakukan korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak akan melindungi. KPK harus bertindak cepat, agar Demokrat tidak tersandera dalam pusaran isu korupsi tersebut.
“Siapapun yang terlibat dan jika terbukti secara hukum, baik Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum dan lainnya, Demokrat tak akan melindungi. Bahkan saya tidak akan menjenguk, membesuk Angie, karena selama menjadi pengacara, saya tak pernah membela koruptor. Jadikan, kita minta KPK bertindak cepat,” ujar Ruhut Sitompul dalam diskusi “Setelah Angie, Siapa Lagi?” bersama Martin Hutabarat (Gerindra), dan pengacara Neneng Nazaruddin, Junimart Girsang di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (3/5/2012).
Ruhut mengatakan langkah itu menunjukkan jika PD merupakan satu-satunya partai yang berani tunjuk hidung kadernya yang terbukti salah melakukan korupsi.
Ia meyakinkan jika hal itu sesuai dengan misi dan visi Presiden SBY yang sejak awal berkomitmen untuk memberantas korupsi dan menjadikan PD sebagai partai yang bersih.
“Jadi, mau Angie, Anas dan siapapun tak akan dilindungi. Bahwa Pak SBY tak main-main memberantas korupsi. Padahal khusus Anas itu, sejak dulu ketika kasus Nazar muncul ke permukaan, saya sudah bilang kalau kamu memang bersih, kamu harus katakan siap ditembak di kepala. Bukan saja digantung di Monas,” kenang Ruhut.
Terkait dengan penggunaan plat nomer mobil palsu yang digunakan Anas, Ruhut pun mengatakan bahwa dalam kehidupan memang kita harus selalu berhati-hati, karena tidak jarang justru orang-orang besar jatuh karena kerikil.
“Kalau kaitan dengan lantas jelas itu satu pelanggaran, polda pun sudah menegur dan langsung dipatuhi oleh Anas. Kita paham dia publik figur yang sedang jadi perhatian dan diuber-uber sehinga sopirnya mungkin berinisiatif untuk menggunakan nomer palsu,” tegasnya.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
0 comments:
Post a Comment