JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) ke depan tergantung pada kondisi geopolitik di Iran. Jika krisis pengembangan nuklir terus memanas, harga minyak mentah dunia diperkirakan naik pertengahan 2012.
Seperti diketahui, keputusan sidang paripurna DPR memberi kewenangan kepada pemerintah untuk menaikkan harga BBM bila harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dalam kurun waktu enam bulan berjalan melampaui 15 persen dari angka yang ditetapkan dalam RAPBN-P 2012 sebesar USD105 per barel atau melewati USD120,75 per barel.
Direktur Center for Petroleum and Energy Economic Study (CPEES) Kurtubi meyakini, jika eskalasi geopolitik di Iran terus meningkat,harga rata- rata minyak mentah Indonesia bisa melebihi 15 persen. ”Artinya,pemerintah sudah bisa menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Semuanya tidak terlepas dari (kondisi) politik Timur Tengah,” kata Kurtubi di Jakarta.
Dia menambahkan, langkah sejumlah negara untuk mengerem laju kenaikan harga minyak mentah dunia sulit berhasil sepanjang krisis Iran tidak selesai.Harga minyak dinilai akan terus bergejolak kendati produsen minyak terbesar Timur Tengah, Arab Saudi, juga telah menjamin pasokan minyak mentah dunia.
Terpisah, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo juga mengatakan bahwa prospek kenaikan harga BBM tidak terlepas dari kondisi geopolitik di Timur Tengah.
Bahkan, menurut dia, jika pada Mei mendatang ICP meroket sampai USD130 per barel akibat perkembangan di Timur Tengah, pemerintah pada bulan itu juga segera melakukan penyesuaian harga.
0 comments:
Post a Comment