NEW YORK, KOMPAS.com - Kontrak emas berjangka jatuh ke posisi terendah dalam 12 minggu karena Bank Sentral AS (the Fed) memberi tanda tidak akan menyediakan stimulus moneter tambahan. Pernyataan the Fed itu memberi sentimen positif kepada dollar AS dan menjatuhkan emas sebagai alternatif investasi.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Juni turun 3,5 persen menjadi 1.614,10 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram) pada Rabu (4/4/2012) pukul 1:35 PM di Comex, New York. Harga tersebut penurunan terbesar sejak 29 Februari 2012. Logam kuning ini sempat menyentuh harga 1.613 dollar AS "Pasar telah memutuskan bahwa pernyataan (the Fed) kemarin mungkin paku terakhir di peti mayat bagi stimulus tambahan dari the Fed," sebut Frank Lesh, pedagang di FuturePath Trading, di Chicago.
Bank Sentral AS tidak akan memberikan stimulus moneter tambahan kecuali ekspansi ekonomi AS terganggu atau harga naik pada tingkat yang lebih lambat dari target 2 persen. Pernyataan tersebut dirilis Selasa (3/4/2012) waktu setempat mengacu pada pertemuan pada 13 Maret lalu. Alhasil, dollar
AS menguat ke posisi tertinggi selama satu minggu terhadap enam mata uang utama. Di sisi lain, euro melemah karena utang Spanyol. "Emas
bereaksi terhadap penguatan dollar AS," tambah Frank. Untuk diketahui saja, pada 29 Februari 2011, harga emas sempat melorot sebanyak 100 dollar AS setelah Gubernur Bank Sentral AS, Ben S Bernanke, tidak memberikan sinyal bahwa bank sentral akan mengambil langkah baru terhadap stimulus moneter.
0 comments:
Post a Comment