Jakarta - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengungkapkan kekecewaannya ketika dicopot dari posisinya oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jhony mengaku tidak tahu alasan pemerintah melengserkan dirinya dari orang nomor satu di Merpati.
"Saya menyesali kalau tongkat estafet jatuh ke tangan yang salah. Dan saya kecewa jika yang dijadikan alasan Kementerian BUMN adalah bahwa saya mengundurkan diri atau performance Merpati yang tak kunjung membaik," tutur Jhony ketika dihubungi di Jakarta, Senin (14/5/2012).
Johny mengkau pernah berniat mengundurkan diri pada 30 Januari 2012. Apa alasannya? "Reason-nya adalah tidak diperkenankannya saya memasukkan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 200 miliar kedalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012. Itu alasannya," kata Jhony.
Namun, Jhony mengatakan, pada bulan Februari 2012 seluruh karyawan Merpati dikumpulkan di Gedung Bank Mandiri. "Di mana di sana Pak Dahlan Iskan menolak pengunduran diri saya sebagai Dirut. Ini secara tegas menyatakan pengunduruan diri saya ditolak dan gugur, akhirnya saya terus bekerja," ungkap Jhony.
Jhony juga menyatakan tidak terima jika kinerja Merpati yang buruk menjadi alasan pemecatan dirinya. Pasalnya, Jhony mengaku telah berupaya keras dupaya Merpati bisa selamat dari 'kematian.'
"Dalam program restrukturisasi dan revitalisasi ini yang dimulai pada 2008. Sejak saya masuk pada 26 Mei 2010 sampai 30 Desember 2011 bayangkan saja Merpati itu tidak pernah mendapatkan suntikan dana apapun dari pemerintah. Tidak pernah dalam bentuk apapun," jelasnya.
"Bagaimana proses restrukturisasi dan revitalisasi ini bisa jalan tanpa adanya dana? Seharusnya jangan diumbar ketika Merpati masih merugi seharusnya diungkapkan bahwa selama periode tersebut sudah bagus Merpati masih hidup," imbuhnya.
Akhirnya, kata Jhony, pencairan dana PMA mulai diserahkan pada 30 Desember 2011 pada pukul 16.00 sore. Sudah pasti, sambung Jhony program restrukturisasi dan revitalisasi akan dimulai pada 2012.
"Dari 1 Januari 2012 hingga saat ini bayangkan saja dengan dibarengi low seasons di awal tahun 2012 maka memang kita masih mencatat kerugian tapi kerugian yang jauh sekali membaik ketimbang periode yang dahulu. Apa memang kita bisa dibilang performance nya memburuk?," tutur Jhony.
Namun lebih jauh terkait proses pemecatan dirinya, Ia mengaku legowo akan keputusan Kementerian BUMN yang menggantikan dirinya dengan Rudy Setyopurnomo. Jhony merasa bangga bisa bergabung dengan Merpati yang sudah 'sakit-sakitan.'
Sumber : Detik.com
0 comments:
Post a Comment