Your Ad Here

Tuesday, May 15, 2012

Eva Sundari: Polisi Tunduk Pada Ormas

Polisi Tunduk Pada Ormas
JAKARTA - Kepolisian dinilai hanya menghindari kewajibannya untuk menjaga keamanan terkait tidak memberikan rekomendasi atas konser Lady Gaga yang hendak digelar pada 3 Juni 2012. Kepolisian dinilai telah tunduk pada desakan organisasi masyarakat.
Ketertundukan polisi ke mereka ormas bukan saja ketika pertunjukan musik tapi juga diskusi-diskusi beradab. Bahkan, hak rakyat beribadahpun telah dikalahkan demi menuruti kelompok intoleran.

"Ketertundukan polisi ke mereka (ormas) bukan saja ketika pertunjukan musik tapi juga diskusi-diskusi beradab. Bahkan, hak rakyat beribadahpun telah dikalahkan demi menuruti kelompok intoleran," kata anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari di Jakarta, Rabu (16/5/2012).

Eva dimintai tanggapan sikap Polda Metro Jaya yang tak memberikan rekomendasi konser Lady Gaga. Polda Metro beralasan banyak pihak memberikan masukan agar melarang konser itu karena penampilan Lady Gaga dinilai tidak sesuai dengan budaya dan moral bangsa Indonesia.

Polda Metro menyebut penampilan Lady Gaga dalam konser-konser sebelumnya memperlihatkan aurat dan gerakan-gerakan erotis yang cenderung menampilkan pornoaksi. Hal itu bertentangan dengan moral dan budaya bangsa Indonesia.

Eva mengatakan, kepolisian seharusnya objektif dalam pemberian izin keramaian. Namun, kata dia, kepolisian telah bersikap subjektif ketika mempertimbangkan izin konser Lady Gaga. Akhirnya, kepolisian bertindak diskriminatif.

Eva membandingkan dengan sikap kepolisian ketika membiarkan aksi kelompok-kelompok intoleran yang memaksakan kehendak, menyebarkan kebencian, bahkan mengajak pembunuhan.

"Polisi membiarkan pembusukan-pembusukan yang sistematis. Ini sinyal memprihatinkan soal pengabdian 3P polisi sebagai pelindung, pelayan, pengayom. Ternyata, 3P itu untuk kelompok intoleran, bukan untuk pemeluk agama minoritas, atau warga negara yang pencinta kebebasan untuk cerdas, dan bukan untuk penggemar Lady Gaga," pungkas politisi PDI Perjuangan itu.

Sumber : KOMPAS.com

0 comments:

Post a Comment