TANGERANG - Keluarga Kompas Gramedia kehilangan dua wartawan terbaiknya, Didik Nur Yusuf dan Dody Aviantara, dua wartawan penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100, yang jatuh di Gunung Salak, Bogor pada Rabu (9/5/2012).
CEO Kompas Gramedia Agung Adi Prasetyo mengatakan, Didik dan Dody adalah karyawan luar biasa. Mereka berdua bukan sekedar bekerja, namun memiliki keahlian di dalam bidang kerjanya. "Ketika mengetahui kabar ini, saya speechless. Kami sangat kehilangan, karena mereka berdua karyawan terbaik kami. Pekerjaan bukan sekedar kerja setengah-setengah bagi keduanya, melainkan passion dan jiwa mereka," katanya ketika ditemui di rumah Didik Nur Yusuf, di Komplek Puri Kartika Baru, Jalan Jambu, Blok H3, No 6 RT 02/ 09, Ciledug, Tangerang, Minggu (13/5/2012).
Agung mengatakan pihaknya prihatin atas jatuhnya pesawat Sukhoi uang membawa 45 penumpang ini. Ia berharap sesuatu yang baik akan datang, meskipun tetap menerima apabila kabar terburuk yang terjadi. "Kalau sesuatu yang buruk terjadi, kami dengan lapang dada menerima. Meski sulit untuk menemukan pengganti mereka berdua," ujarnya.
Kompas Gramedia terus mencari informasi mengenai kedua karyawannya dari pihak-pihak terkait. Selain itu, dukungan terhadap keluarga juga diberikan salah satunya dengan mengunjungi rumah kedua wartawan Majalah Angkasa ini. "Pasti kami memikirkan yang terbaik untuk keluarga. Karena karyawan bukan saja pekerja, melainkan adalah keluarga. Ketika ada musibah terjadi terhadap salah satunya, maka semuanya ikut sakit," katanya.
Sebelumnya, rombongan Keluarga Kompas Gramedia mengunjungi rumah Dody Aviantara di Jalan Duta Bintaro Blok G 4 No 1 Rt 03/ 11, Kunciran. Didik Nur Yusuf dan Dody Aviantara, dua wartawan Majalah Angkasa bertugas meliput peluncuran perdana pesawat komersial Sukhoi Superjet 100 di Indonesia. Pesawat ini diketahui jatuh pada Rabu (9/5/2012) di Gunung Salak Bogor.
Sumber : KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment