SEMARANG- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang perlu meninjau ulang penggunaan Lapangan Pancasila di Simpanglima Semarang sebagai arena hiburan massal.
Alasannya, acara hiburan yang diselenggarakan di ruang publik itu menyisakan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Setelah dua konser musik akbar, MNC Festival sekaligus puncak kegiatan Semarang Night Carnival (28/4) dan Carnaval SCTV yang berbarengan dengan sarasehan HUT Ke-456 Kota Semarang (5/5), kondisi lapangan bisa dikatakan hancur. Rumput yang semula menghijaukan lapangan, kini hilang tertutup lumpur. Kondisi tengah lapangan bak sawah yang baru saja dibajak. Hanya kubangan lumpur dan sampah yang terlihat di lapangan tepat di pusat kota itu.
”Lapangan rusak karena Sabtu malam digunakan untuk konser musik yang mendatangkan girl band Cherry Belle dan Smash. Apalagi saat dan sebelum pagelaran musik itu berlangsung, hujan deras mengguyur Kota Semarang. Akibatnya, lapangan rusak diinjak-injak penonton,” kata Heri, salah satu pedagang kaki lima di acara car free day, sekitar Simpanglima (6/5).
Tak hanya lapangan, fasilitas umum berupa lavatory (toilet) di pojok utara lapangan, sangat memprihatinkan. Selain air tergenang, bangunan mini itu penuh sampah. Pemandangan kumuh terlihat jelas, apalagi banyak pengunjung yang membersihkan sisa lumpur lapangan yang menempel di alas kaki di tempat itu.
”Saluran pembuangan air juga macet. Sehingga di dalam lavatory banjir, toilet serta fasilitas lain tak bisa digunakan,” ungkap R Sigit Hermawan, salah satu pengunjung yang urung menggunakan lavatory karena kondisi fasilitas tersebut menjadi kumuh.
Seperti diketahui, beberapa kali Lapangan Pancasila di Simpanglima digunakan untuk kegiatan akbar. Kehadiran artis-artis nasional membuat ribuan orang datang memenuhi lapangan tersebut. Di satu sisi, acara tersebut memang menghibur masyarakat. Tapi di sisi lain, usai acara digelar sebagian lapangan mengalami kerusakan. Hal itulah yang mengundang keprihatinan beberapa pihak.
Ditemui belum lama ini, Wakil Wali Kota Hendrar Prihadi menegaskan, penggunaan Lapangan Pancasila di Kawasan Simpanglima akan dievaluasi. ìPemerintah sudah punya aturan tata cara pemakaian lapangan tersebut. Yang pasti, tempat itu hanya bisa digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemerintahan seperti peringatan ulang tahun,î katanya.
Pria yang akrab disapa Hendi tersebut juga menegaskan, lapangan Simpanglima sebenarnya telah ditutup untuk kegiatan yang bersifat komersial. Pemerintah tak akan memberi izin apabila ada yang mengajukan pelaksanaan kegiatan seperti itu di sana. Soal evaluasi Hendi menegaskan, hal itu muncul setelah melihat kondisi lapangan setelah beberapa kegiatan dilangsungkan.
ìSetelah acara HUT Kota Semarang berakhir, kami akan coba melakukan evaluasi. Apakah kegiatan di sana masih layak diadakan atau tidak. Awalnya niat kami adalah menghibur masyarakat dengan acara yang meriah. Tapi nanti akan kami evaluasi kembali,” tandasnya.
Sumber : Suaramerdeka.com
0 comments:
Post a Comment