Your Ad Here

Monday, May 28, 2012

Pengalihan Arus Kuningan Kurangi Macet 70%

Pengalihan Arus Kuningan Kurangi Macet 70%
Rekayasa lalu lintas di kawasan Tegal Parang hingga perempatan Kuningan dan persimpangan Cendrawasih, Gandaria, Jakarta Selatan mulai diuji coba, Senin 28 Mei 2012. Cara itu ditempuh mengingat padatnya kawasan tersebut pada jam kerja pagi dan sore hari.

Kendaraan dari arah Semanggi menuju Cawang, dilarang menggunakan jalan di bawah flyover Kuningan. Seluruh kendaraan diimbau melintas melalui flyover.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Wahyono, mengatakan, pada uji coba hari pertama, antrean kendaraan di jalan arteri dari arah Cawang ke Semanggi dan dari arah Mampang ke Kuningan berkurang.
"Evaluasi perubahan arus lalu lintas di kawasan persimpangan Kuningan akan dilakukan satu pekan penuh," kata Wahyono.

Kepala Subdit Pendidikan dan Rekayasa, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Nurul Megawati, mengklaim uji coba pengalihan arus di simpang Kuningan dan Mampang bisa mengurangi kepadatan hingga 70 persen. "Kalau berhasil akan mengurangi kepadatan hingga 60-70 persen," kata Nurul.

Nurul menyebutkan, berdasarkan hasil analisis, kepadatan kendaraan kerap terjadi di ruas jalan Semanggi menuju Pancoran dan sebaliknya. Karena itu, polisi harus melakukan rekayasa lalu lintas guna mengurangi antrean kendaraan di kawasan itu. Salah satu yang bisa diupayakan adalah dengan menerapkan pengalihan arus.

Kebijakan ini berlaku dari Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00-10.00 WIB, sama seperti waktu yang diberlakukan untuk contra flow di ruas jalan tol Dalam Kota.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono, menjelaskan, pada jam sibuk, antrean di kawasan Kuningan panjangnya mencapai 650 meter, yakni dari arah Tegal Parang.

Bahkan, kemacetan terpanjang terjadi dari simpang Jalan Tendean menuju Kuningan yang panjangnya mencapai 1.200 meter. Volume kendaraan ini begitu banyak dan tidak seimbang saat bertemu di titik persimpangan Kuningan.

Menurut Pristono, hasil observasi di lapangan, kemacetan di kawasan perempatan Kuningan, terjadi karena kendaraan dari off ramp tol dalam kota Tegal Parang, menuju traffic light Kuningan banyak hambatan. Kendaraan harus antre di traffic light untuk menuju arah Jalan HR Rasuna Said, Kuningan maupun yang berjalan lurus menuju Semanggi serta berbelok kiri menuju Mampang Prapatan.

Dia mengatakan, kendaraan yang bergerak dari off ramp tol Tegal Parang, baik dari tol dalam kota maupun jalan arteri, 80 persen di antaranya akan menuju arah Jalan HR Rasuna Said, Kuningan. Kemudian, yang menuju ke arah Semanggi atau lurus hanya 12 persen, dan selebihnya berbelok menuju arah Mampang Prapatan.

"Kendaraan tidak berani bergerak lurus, karena di Jalan Gatot Subroto itu diberlakukan sistem three in one, sehingga kendaraan lebih memilih ke arah Kuningan atau berbelok kanan," ujarnya.

Menurut Pristono, dengan dilakukannya rekayasa lalulintas ini, maka 85 persen kendaraan yang bergerak dari arah Tegal Parang menuju Kuningan ini dapat tersalurkan dengan baik sebab green time-nya diperpanjang, dari 135 detik menjadi 175 detik.

Kendaraan tidak lagi harus berlama-lama antre di perempatan Kuningan untuk menunggu lampu hijau. Sebab green time 40 detik yang ada di traffic light arah Semanggi menuju Cawang ini telah dialihkan ke traffic light arah Tegal Parang menuju Kuningan.

Sumber : VIVAnews

0 comments:

Post a Comment