Magelang - Sebanyak 70 kendi berisi air suci disemayamkan di candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jumat sore kemarin. Air suci tersebut diambil oleh ratusan bhikkhu dan umat Buddha dari mata air Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.
Umat Buddha percaya air yang sudah disucikan ini memiliki banyak manfaat seperti menyembuhkan segala macam penyakit dan bahkan bisa mendatangkan kebahagiaan bagi mereka yang percaya. Pengambilan air ini harus menggunakan centana atau pemusatan pikiran sehingga bisa menjadi sarana puja bakti.
Kendi air tersebut kemudian diletakkan di altar yang dibangun di samping Candi Mendut. Selanjutnya, perwakilan tiga sangha yakni Sangha Theravada Indonesia, Sangha Mahayana Tanah Suci, dan Sanghaya Tantrayana bergantian melakukan puja bakti dengan pembacaan parita.
Demikian juga perwakilan majelis di dalam agama Buddha seperti Majelis Pasogatan, Mapan Bumi, dan Madha Tantri serta Konghuchu melakukan hal serupa. Setelah itu, 20 pimpinan sangha bersama Ketua DPP Walubi Dra Hartati Murdaya dan Ketua DPD Walubi Jateng David Herman Jaya melakukan upacara pradaksina.
Mereka mengelilingi lantai atas Candi Mendut sebanyak tiga kali dengan membawa kendi air suci. Sementara itu, ratusan bhikkhu, bhikkhuni dan umat Buddha melakukan upacara pradaksina di halaman Candi Mendut.
Air suci tersebut kemudian dibawa ke dalam relung Candi Mendut yang menjadi singgasana untuk arca Buddha berukuran raksasa. Di dalam Candi Buddha yang dibangun oleh Raja Indra dari Wangsa Syailendra mereka menyalakan lima lilin besar dan kemudian membaca parita.
Sumber : Suaramerdeka.com
0 comments:
Post a Comment