Your Ad Here

Tuesday, May 15, 2012

Siswi Indonesia Teliti Biji dari Misi Luar Angkasa

Siswi Indonesia Teliti Biji dari Misi Luar Angkasa
CIAWI - Sejumlah siswi Indonesia dari 40 SMA di nusantara terlibat dalam proyek penelitian biji dari misi luar angkasa. Penelitian para siswi ini adalah bagian dari program L'oreal Girls Science Camp (LGSC) 2012, sebuah kompetisi sains yang ditujukan khusus bagi siswi SMA Kelas X. Dalam proyek penelitian ini, siswi diajak mengamati perkembangan biji tanaman Garden Balsam (Impatiens balsamina) yang sebelumnya telah dibawa ke luar angkasa.

Biji Garden Balsam sebelumnya telah dibawa ke antariksa lewat pesawat ulang alik Discovery. Biji dibawa selama 6 bulan dalam program Space Seeds for ASEAN Future yang diselenggarakan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) dan negara-negara Asia Tenggara. Program LGSC 2012 menantang para siswi untuk melihat perbedaan biji Garden Balsam yang sempat dikirim ke antariksa dan yang tidak. Metode dan analisis dari setiap siswi akan dilihat.

Saat ini, telah terpilih 15 tim sebagai finalis. Mereka akan mempresentasikan hasil penelitian di Rumah Jambuluwuk, Ciawi, pada Rabu (16/5/2012). Pihak L'oreal sebagai penyelenggara mengungkapkan bahwa penyelenggaraan LGSC 2012 tak lepas dari upaya memasyarakatkan sains dan menarik minat remaja putri ke dunia ilmu pengetahuan.

"Sains telah menjadi dasar dari inovasi L'oreal dari seluruh dunia. Memahami bahwa sains dan riset merupakan dasar penting bagi pembangunan si sebuah negara," kata Vismay Sharma, Presiden Direktur L'oreal Indonesia.

Proyek LGSC kali ini diadakan dengan kerjasama bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Pihak LAPAN menyediakan bibit dari luar angkasa yang dijadikan objek penelitian.

Clara Yono Yatini, Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN, mengatakan, "Remaja bisa memiliki ketertarikan dan kepedulian pada antariksa. Ini bisa didapatkan dengan penelitian biji ini."

Penelitian biji adalah salah satu cara mengeksplorasi antariksa. Fakta ataupun pertanyaan baru bisa didapatkann seperti apakah ada makhluk hidup di luar angkasa dan apakah mungkin makhluk hidup di Bumi bisa hidup di antariksa. Clara menjelaskan, kepedulian pada antariksa akan mendasari sikap kita pada Bumi.

"Jika ternyata bahwa Bumi adalah satu-satunya tempat yang bisa dihuni, maka kita harus sadar bahwa kita harus menjaganya," katanya.

Sumber : KOMPAS.com

0 comments:

Post a Comment