BOGOR- Untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Shukoi Super Jet 100 tentu harus membawa perlengkapan standar seperti sarung tangan, masker, dan kantung mayat. Kalau tidak jangan coba-coba untuk menyentuhnya karena akan berakibat fatal.
Mayat yang sudah tidak utuh lagi dan mulai mengalami pembusukan tentu saja bisa menjadi sumber penyakit.
Saat berbicara dengan seorang anggota TNI di Puncak Manik, Senin (14/5/2012) yang ikut mengevakusi ke Tebing Manik bercerita bahwa dirinya terpaksa membiarkan korban karena dirinya tidak membawa alat-alat pelindung diri untuk membawanya.
"Saya menemukan mayat, terpaksa saya biarkan karena tidak membawa perlengkapan standar," ucapnya.
Ia menceritakan bahwa dirinya hampir setiap hari setelah ditemukannya lokasi jatuhnya pesawat menyusuri tebing yang curam tersebut.
"Sulit memang menjangkaunya, karena kita harus memutar. Ditambah lagi harus mengangkat korban," ujarnya.
Di Tebing Manik sendiri ada beberapa titik tempat pecahan pesawat dan belum bisa dijangkau seluruhnya. "Kalau yang diatas itu, itu ekornya. Sementara badannya ada itu bergeser ke bawah," ungkapnya.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
0 comments:
Post a Comment