Gelar Kirab Budaya, Undip Visualisasikan Perjuangan Diponegoro
SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) menggelar sendratari kolosal tentang perjuangan Pangeran Diponegoro. Mengambil tema 'Napak Tilas Perjuangan Pangeran Diponegoro', sendratari yang digelar Selasa (2/10), di Gedung Prof Soedarto Kampus Tembalang ini terlihat meriah.
Panggung bertabur cahaya, penari berkostum ala prajurit dan iringan musik gamelan menambah suasana peringatan Dies Natalis Undip ke-55 ini kian gegap gempita. Dalam pementasan tersebut, hadir Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi memerankan Pangeran Diponegoro. Dia didampingi sang istri, Sri Budiati yang berlakon sebagai istri Pangeran Diponegoro bernama Ratnaningsih.
Tak hanya itu, sejumlah pejabat Undip juga berlakon sebagai pengikut Pangeran Diponegoro. Mereka diantaranya Pembantu Rektor III Drs Warsito SU memerankan Sentot Ali Basa Prawirodirjo, Sekretaris Senat Prof Dr Sunarso memerankan Kyai Mojo dan Pangeran Dipokusumo diperankan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Dr Agus Maladi Irianto MA. Sendratari yang melibatkan puluhan mahasiswa dan karyawan Undip tersebut mengisahkan tentang nilai-nilai perjuangan Diponegoro yang dewasa ini kian terkikis.
"Pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan tapi juga menghaluskan rasa. Dies Natalis ke-55 ini begitu istimewa dan unik, melalui event budaya ini kami ingin memelihara nilai-nilai adiluhung dan mengajarkan keteladanan kepada seluruh sivitas akademika," papar Sudharto sebelum pementasan.
Keteladanan yang dimaksud itu antara lain sikap jujur, adil, dan berkarakter. Para pemain bermain kompak, tampil penuh percaya diri. Karakter Diponegoro diperlihatkan dari kegigihannya menolak berkompromi dengan penjajah. Di akhir cerita, dikisahkan Diponegoro berhasil menumpas penjajah dan kembali merebut Mataram.
Terpisah, Ketua Panitia Dies Natalis Undip Dra VG Tinuk Istiarti MKes mengatakan, nilai-nilai perjuangan Pangeran Diponegoro diangkat sebagai tema karena beranjak dari sedikitnya mahasiswa yang mengenal putra sulung Hamengkubuwono II tersebut.
"Dari 450 mahasiswa baru di Fakultas Kesehatan Masyarakat yang kami survei, hanya sembilan persen saja yang tahu tentang Pangeran Diponegoro. Banyak yang tidak tahu asal usul maupun kapan perang Diponegoro berlangsung. Ini tentu menjadi keprihatinan besar bagi kami," ujar Dekan FKM Undip ini.
Sebelumnya, para pejabat yang berlakon dalam sendratari itu diarak dengan mengendarai andong. Kirab yang terdiri atas belasan andong ini berangkat dari depan SPBU Undip Tembalang dan berhenti di Gedung Prof Soedarto. Pada pagelaran tersebut, ditampilkan pula Tarian Prajurit Gua Selarong dan Tarian Warak Ngendog.
Sumber : suaramerdeka.com