Your Ad Here

Monday, April 9, 2012

Akademisi Boleh Salah, tetapi Tak Boleh Bohong


SALATIGA, KOMPAS.com — Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Kota Salatiga Setyawan Nurcholis menekankan proses yang jujur dalam penyelenggaraan ujian nasional. Dia mengatakan, akademisi boleh berbuat salah, tetapi tidak boleh bohong.

Setyawan mengungkapkan hal itu di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (9/4/2012), saat penandatanganan pakta integritas antara Pemerintah Kota Salatiga, para kepala sekolah, kepolisian resor, dan kejaksaan negeri Kota Salatiga.

Setyawan mengingatkan para pendidik agar bertindak jujur dalam penyelenggaraan ujian nasional yang akan dimulai pada 16 April mendatang. "Utamakan prosesnya," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Wakil Kapolres Kota Salatiga Komisaris Restiana Pasaribu mengatakan, pihaknya siap mengamankan jalannya persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan dalam ujian nasional. "Kami akan mengawal distribusi soal dan melakukan pengamanan baik secara tertutup maupun terbuka," kata Restiana.

Wakil Wali Kota Salatiga M Haris juga menekankan para penyelenggara pendidikan untuk bertindak jujur dalam meraih prestasi. Di Kota Salatiga, ada 10.426 peserta ujian nasional yang sudah terdaftar dari 158 sekolah.

0 comments:

Post a Comment