JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memastikan restrukturisasi BUMN energi akan dilakukan dua bulan lagi atau sekitar bulan Juni.
BUMN energi yang direstrukturisasi adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Pertamina Persero beserta anak perusahaannya, PT Energy Management Indonesia Persero, dan PT PLN Persero, kata Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa. "Tunggu dua bulan lagi. Kan, masih ada RUPS-RUPS (rapat umum pemegang saham)," kata Dahlan Iskan seusai menghadiri Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Perum Perhutani Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (10/4/2012).
Ia menambahkan, restrukturisasi BUMN energi akan dilakukan seusai BUMN energi tersebut melakukan RUPS yang akan dilakukan medio 2012. "Nanti yang akan kami restrukturisasi termasuk Pertagas dan anak-anak Pertamina," tuturnya.
Berdasarkan dokumen Kementerian BUMN, pemerintah akan melakukan restrukturisasi untuk PT EMI. Nantinya, PT EMI akan digabungkan dengan BUMN sejenis. Sementara itu, Pertamina, PGAS, dan PLN tetap pada posisi semula. "Kami juga akan mencari orang-orang yang kredibel agar BUMN energi maju," ujarnya.
Dahlan mengakui dirinya sudah mempersiapkan desain baru untuk BUMN energi tersebut. Diharapkan dengan adanya restrukturisasi ini perusahaan energi akan menjadi BUMN yang lebih besar lagi ke depan.
Restrukturisasi ini dilakukan menyusul membangun tim impian dalam perusahaan sehingga menghasilkan kinerja yang berkesinambungan. Sebelumnya, pemerintah telah merombak seluruh BUMN perkebunan beberapa waktu lalu sehubungan dengan pembentukan induk (holding) BUMN perkebunan.
Menteri BUMN juga telah merombak jajaran komisaris Pertamina dengan menghilangkan jabatan wakil komisaris utama. Hal ini sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) persero.
RUPS Pertamina yang diselenggarakan pada Rabu (7/3/2012) memutuskan pemberhentian Wakil Komisaris Utama Pertamina Umar Said. Selain itu, pemerintah mengangkat Harry Susetyo Nugroho menggantikan Triharyo Indrawan Soesilo sebagai komisaris Pertamina.
Hingga 2011, Kementerian BUMN mencatatkan laba sekitar Rp123,502 miliar. Sementara itu, pada tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan pendapatan BUMN sekitar 15 persen. Apabila mengacu pada pendapatan usaha dari RKAP 2011 yang sekitar Rp1.294 triliun, pendapatan perusahaan pelat merah berpotensi mencapai Rp1.488 triliun.
0 comments:
Post a Comment