TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan properti nasional, PT Duta Graha Indah Tbk, menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp 1,5 triliun sepanjang 2012. Menurut Sekretaris Perusahaan Duta Graha, Djohan Halim, kontrak tersebut berupa pembangunan gedung dan proyek infrastruktur baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Nilainya naik dua kali lipat dibanding 2011," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Senin, 9 April 2012.
Sepanjang 2011, Duta Graha membukukan nilai kontrak sebesar Rp 759 miliar. Djohan mengatakan tahun lalu perseroan masih menyisakan pekerjaan (carry over) senila Rp 1,3 triliun. Dengan demikian total kontrak yang bakal digarap Duta Graha tahun ini mencapai mencapai Rp 2,8 triliun.
Djohan menuturkan, saat ini pihaknya terlibat dalam tender pembangunan apartemen elit di Arab Saudi senilai US$ 50 juta atau sekitar Rp 458 miliar. "Tahun ini salah satu proyek baru yang akan digarap ialah pembangunan infrastruktur di Vietnam." ujarnya.
Namun demikian Duta Graha sempat terimbas kasus korupsi pembangunan wisma atlet. Djohan mengatakan masalah ini berpengaruh pada kinerja perseroan terutama dalam penggarapan proyek pemerintah. Akhirnya perseroan memutuskan untuk lebih banyak menggarap proyek swasta tahun. "Tahun lalu komposisi swasta 45 persen dan pemerintah 55 persen, tahun ini kami akan fokus pada swasta," tuturnya.
Pada 2011, Duta Graha memperoleh laba bersih sebesar Rp 7,66 miliar. Laba ini turun 88,7 persen dibandingkan 2010 yang mencapai Rp 70,5 miliar. Sedangkan posisi kas dan setara kas perseroan juga turun menjadi Rp 292,2 miliar dari sebelumnya Rp 662,5 miliar. Nilai aset pun turun dari Rp 1,96 triliun menjadi Rp 1,5 triliun.
0 comments:
Post a Comment