TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Pusat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Hartje Winerungan mengatakan pihaknya belum bisa menghitung kerugian material akibat gempa 8,5 skala Richter yang terpusat di Provinsi Aceh. Hingga saat ini baru informasi mengenai kerusakan infrastruktur di Kota Lhoksumawe yang diperoleh BNPB.
"Satu jembatan terputus, yaitu yang menghubungkan dari desa ke Kecamatan Jak Malaka dan ke Kecamatan Samatiga," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 12 April 2012.
Menurut dia, getaran akibat gempa yang terjadi sekitar pukul 15.38 WIB kemarin memang cukup terasa kuat di Lhoksumawe dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Aceh. Karena itulah, satu-satunya jembatan yang menjadi penghubung dari desa ke Kecamatan Jak Malaka dan Samatiga itu rusak parah.
Selain itu, kata Hartje, BNPB juga memperoleh kabar satu korban meninggal dunia di Kota Lhoksumawe. Korban tersebut laki-laki berusia 39 tahun. "Meninggal karena sakit jantung. Tapi kita belum tahu nama lengkapnya," kata dia.
Lindu berkekuatan 8,5 pada skala Richter menggoyang Nanggroe Aceh Darussalam pada pukul 15.38 WIB hari Rabu, 19 April 2012 kemarin. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, sekitar 434 km sebelah barat daya Meulaboh. Lindu juga dirasakan warga Bengkulu, Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Sekitar pukul 17.43, gempa berkekuatan 8,1 pada skala Richter kembali mengguncang Aceh dan sekitarnya.
0 comments:
Post a Comment