KOMPAS.com - Hubungan Valentino Rossi dan Ducati mulai diterpa badai, sehingga mulai timbul keretakan. Adalah kritikan "The Doctor" yang memunculkan riak-riak dalam hubungan mereka, sehingga semua pihak terkait, mulai dari pers, fans, dan anggota tim Ducati terkejut.
Kesan pertama dari apa yang dilontarkan Rossi adalah bahwa dua ikon Italia tersebut akan segera mengakhiri hubungan. Ibarat sebuah pernikahan, Rossi dan Ducati mengawali hubungan mereka dengan penuh optimistis, tetapi bahtera rumah tangga yang dibangun tak bertahan lama.
Hanya beberapa bulan lalu, saat presentasi tim di Madonna di Campiglio, Rossi menegaskan bahwa dia selamanya mencintai Ducati: "Saya ingin memenangkan setidaknya satu gelar, dan mengakhiri karierku di sini."
Kontrak berdurasi dua tahun sampai akhir musim 2014, memastikan bahwa Rossi akan berusia 35 tahun ketika itu (kontrak) selesai. Saat itu, juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut mungkin berpikir untuk beralih ke balap roda 4.
Namun semua itu tampaknya bisa berakhir lebih cepat. Hasil balapan seri pembuka 2012 di Qatar, Minggu (8/4/12), menjadi pemicu keretakan Rossi dan Ducati, di mana sang pebalap merasa kecewa dengan kinerja Desmosedici GP12. Alhasil, muncullah rumor bahwa mantan pebalap Honda dan Yamaha ini berencana pindah tim pada musim depan, atau mungkin meninggalkan MotoGP.
Jadi, apa yang akan terjadi pada tahun 2013? Ini tentu saja menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi Dorna untuk menjaga Rossi agar tetap berada di MotoGP, karena bagaimanapun "The Doctor" tetap menjadi magnet kuat, yang membuat MotoGP menghibur dan mendebarkan.
Berikut beberapa skenario tentang masa depan Rossi:
HONDA - Rossi meninggalkan produsen motor yang bermarkas di Tokyo itu pada akhir 2003, setelah merengkuh tiga gelar juara dunia. Pebalap kelahiran Urbino ini pindah ke rival Honda, Yamaha.
Honda tampaknya masih sakit hati dengan keputusan sang pebalap, sehingga sulit untuk membuka kembali pintu bagi sang pebalap. Akan tetapi, Rossi masih punya kesempatan bergabung dengan tim satelit milik Gresini Fausto, yaitu Gresini Honda. Gresini memiliki insinyur dan sponsor yang diperlukan untuk mendukung "The Doctor", dan hubungan mereka dengan Honda sangat dekat.
YAMAHA - Di Iwata masih terdapat banyak pendukung Rossi. Meskipun langkahnya untuk kembali ke tim ini bisa berjalan lancar, tetapi Rossi tampaknya harus melupakan impian untuk bergabung dengan tim pabrik. Satu-satunya pilihan adalah bergabung dengan tim satelit milik Herve Poncharal, yaitu Tech 3, yang berarti dia bakal mendepak Cal Crutchlow atau Andrea Dovizioso. Mesin M1 juga menjadi favorit Rossi, karena dengan Yamaha dia berhasil merengkuh 4 gelar MotoGP.
DUCATI - Tentu saja sangat mungkin bahwa Rossi tetap bertahan dengan produsen Italia ini. Akan tetapi, ketika juara dunia sembilan kali grand prix ini memutuskan untuk hengkang, maka akan menjadi pukulan berat bagi Ducati, karena kehilangan sponsor serta sulit menemukan pebalap pengganti.
Baik Lorenzo maupun Stoner, kontraknya berakhir musim ini. Tetapi tampaknya sangat mustahil bagi kedua pebalap tersebut untuk pindah dari timnya yang sekarang. Dani Pedrosa juga harus memutuskan tentang masa depannya, dan dengan kehadiran Marc Marquez yang berpotensi menduduki tempatnya di tim Repsol Honda, maka pebalap Spanyol tersebut mungkin akan menjadi pilihan tepat bagi Ducati. Jika tidak, Dovizioso pun bukan menjadi pilihan yang buruk.
TIM UNTUK ROSSI - Ada juga pembicaraan bahwa Rossi bisa bisa memulainya dengan tim sendiri. Dia pasti tidak akan kesulitan mendapatkan sponsor, dan jika Jeremy Burgess serta kru lainnya datang, mereka bisa menciptakan motor yang tangguh. Namun, seperti yang baru-baru ini dikemukakan Giacomo Agostini, menjalankan tim anda sendiri tidak mudah, terutama bila anda terbiasa dengan sentuhan kemewahan pabrik.
OPSI CRT - Ini mungkin lebih kepada fiksi ketimbang kenyataan, tetapi beberapa fans rindu untuk melihat Rossi menyelesaikan kariernya bersama produsen tempat di mana dia memulai kariernya, yaitu Aprilia (saat ini di tim ART). Ini akan menjadi pertaruhan besar bagi Rossi, dan bertarung untuk naik podium akan lebih sulit, jika mungkin. Dengan kata lain, ini benar-benar akan menjadi skenario terburuk.
VERSI DORNA - Tentu saja Carmelo Ezpeleta sedang mengawasi situasi ini secara saksama. Rossi telah menjadi bagian sangat penting dalam kompetisi MotoGP, dan bahkan lebih berharga lagi ketika dia menang.
Tengok saja bagaimana pengaruh Rossi di arena MotoGP. Pada musim 2010, ketika dia mengalami kecelakaan di Mugello dan harus absen beberapa seri, maka rating TV dan penjualan tiket menurun drastis.
Kontrak Dorna dengan saluran televisi Italia, Mediaset, akan berakhir pada akhir 2012, dan telah diperkirakan nilainya berada di dekat 15 juta euro. Tanpa nomor 46 - nomor kebesaran Rossi - di grid, nilai tersebut mungkin bakal turun.
Di sisi lain, MotoGP saat ini sedang "sakit" akibat hantaman krisis ekonomi dunia, dan hal terakhir yang mungkin bisa menambah keterpurukannya adalah bakal kehilangan superstar mereka. Jadi, CEO Dorna ditengarai akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga Rossi, sehingga pebalap Italia tersebut tidak segera beralih ke balapan roda empat seperti yang ramai didengungkan.
0 comments:
Post a Comment