BUDAPEST, KOMPAS.com — Presiden Hongaria Pal Schmitt meletakkan jabatan pada Senin (2/4/2012) setelah gelar doktornya pada 1992 dicabut sesudah adanya pernyataan ia menjiplak sebagian dari disertasi setebal 200 halaman.
"Berdasarkan undang-undang, presiden harus mewakili persatuan rakyat Hongaria. Sayangnya, saya telah menjadi lambang perpecahan, saya merasa menjadi tugas saya untuk melepaskan jabatan saya," kata Schmitt kepada parlemen.
Schmitt, sekutu Perdana Menteri Viktor Orban, melepaskan jabatan seremonial tersebut kurang dari dua tahun setelah ia memangku jabatan presiden sejak Juni 2010.
Desas-desus ia akan mengundurkan diri pertama kali mencuat pada Jumat (30/3/2012), sehari setelah Semmelweis University di Budapest mencabut gelar doktornya. Namun, Schmitt tetap bertahan dan berkeras ia "tak melihat hubungan" antara masalah plagiat dan pekerjaannya.
Presiden yang juga mantan atlet anggar peraih medali emas olimpiade pada 1968 dan 1972 itu mengatakan, ia akan menulis disertasi baru untuk gelar doktor yang akan memenuhi persyaratan akademis saat ini.
Pekan lalu universitas tersebut mendapati presiden itu menyalin "kata demi kata" dari karya penulis lain di dalam disertasinya mengenai sejarah pertandingan olimpiade.
Ia menggarisbawahi ia tak pernah mendapat keuntungan apa pun, baik keuangan maupun yang lain dari gelar doktor itu meski ia mengakui disertasi itu bukan asli.
Schmitt (69), yang memangku jabatan presiden dengan dukungan penuh dari partai yang berkuasa, Fidesz, dan Perdana Menteri Viktor Orban, telah menghadapi pemeriksaan selama berbulan-bulan.
Sebelumnya media lokal mengungkapkan Presiden Hongaria tersebut telah menyalin sebagian tesis doktornya dari dokumen yang ditulis oleh peneliti lain.
Satu komite penyelidik pada Selasa (27/3/2012) membersihkan Presiden Hongaria Pal Schmitt dari tindakan plagiat di dalam tesis universitasnya sekalipun karya ilmiah itu berisi "tiruan" karya penulis lain.
Orban kebanyakan mencampuri urusan plagiat tersebut dan mengatakan kepada radio swasta pada Jumat presiden sendiri yang harus mengambil keputusan mengenai apakah ia mesti mundur, sementara partai oposisi telah menyeru dia agar meletakkan jabatan.
Tahun lalu menteri pertahanan Jerman saat itu Karl-Theodor zu Guttenberg juga dipaksa meletakkan jabatan sehubungan dengan tuduhan melakukan plagiat dalam disertasi doktornya.
0 comments:
Post a Comment