Your Ad Here

Wednesday, April 11, 2012

Rangkul Hanura-Gerindra, Demokrat Tinggalkan PKS


TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustofa, mengaku telah merangkul dua partai non-koalisi untuk menggolkan paket pilihan dalam Rancangan Undang-Undang Pemilu. Saan pun optimistis paket RUU Pemilu yang diusung Demokrat dan lima partai menengah itu akan lolos dalam pengambilan keputusan di rapat paripurna kali ini.

"Kami tambah dua partai non-koalisi. Gerindra dan Hanura. Kami optimis," ujarnya kepada wartawan di gedung DPR, Rabu, 11 April 2012.

Semalam, Sekretariat Gabungan partai koalisi melakukan rapat konsolidasi dan akhirnya menyepakati empat isu krusial RUU Pemilu diusung satu paket dalam pengambilan keputusan sidang paripurna hari ini. Paket tersebut adalah sistem pemilu proporsional terbuka, ambang batas 3,5 persen, alokasi 3-10 per dapil untuk DPR RI dan 3-12 per dapil untuk DPRD, serta mekanisme konversi dengan sistem kuota.

Namun, paket itu ditentang Partai Golkar yang tetap meminta ambang batas sebesar 4 persen dan mekanisme konversi dengan sistem webster.

Saan mengatakan, Demokrat sendiri akhirnya memutuskan untuk meminta sistem voting secara paket. Menurutnya, mekanisme secara paket akan membuat voting jauh lebih mudah. "Karena perhitungannya kan satu paket sudah selesai. Tinggal merumuskan satu atau dua paket dari Golkar, PDI Perjuangan dan PKS saja," ujarnya.

Saan mengaku tak tahu apakah PKS hadir dalam pertemuan malam tadi. "Karena saya datang telat. Sudah mau selesai saya baru datang, jadi saya tidak tahu apakah PKS datang atau tidak," kilah Saan.

Di lain pihak, Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Arwani Thomafi mengatakan bahwa PKS memang tak hadir dalam rapat malam tadi. "PKS enggak ada tadi malam," ujarnya.

0 comments:

Post a Comment