JAKARTA - Tim Basarnas berhasil mengevakuasi sejumlah jenazah untuk diidentifikasi oleh tim ahli forensik di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo mengungkapkan, pihaknya telah mengevakuasi 16 kantong jenazah berukuran standar dan satu kantong jenazah berukuran kecil dari titik jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng Gunung Salak, Bogor.
Dia menjelaskan, pihaknya belum bisa menghitung jumlah jenazah yang telah dievakuasi. Sementara ini pihaknya hanya menghitung jumlah kantong jenazah. Sementara untuk jumlah jenazah yang telah dievakuasi dalam kantong tersebut akan diperiksa oleh Disaster Victim Indentification (DVI) Indonesia.
"Nanti yang menentukan jumlah jenazah (yang telah dievakuasi) DVI," ujar Daryatmo saat jumpa pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (12/5).
Dikatakan, salah satu kantong jenazah tersebut dievakuasi melalui jalur darat dari lereng Gunung Salak menuju ke Ciomas, Bogor selanjutnya dibawa menggunakan helikopter ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kemudian, jenazah dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit (RS) Polri, Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta untuk diotopsi.
"Semua kantong itu sudah tiba di Jakarta." katanya.
Dia menjelaskan, evakuasi dengan proses kombinasi darat dan udara terkendala faktor geogarfis yang terjal. Tim evakuasi baru mengevakusi korban yang berada di dinding lereng Gunung Salak. Mereka mengevakusi jenazah sambil bergelantung dengan seutas tali.
Sumber : suaramerdeka.com
0 comments:
Post a Comment