Jakarta - Ribuan buruh dari tiga konfederasi besar berdemonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (1/5). Mereka menuntut jaminan kesejahteraan, jaminan pensiun, revisi komponen kebutuhan hidup layak, menghapus sistem "outsourcing", memberi subsidi untuk buruh, dan menjadikan 1 Mei sebagai hari buruh dan libur nasional.
"Kami menuntut pemerintah untuk menjalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat per Januari 2014, termasuk para guru bantu, honorer dan kontrak," kata kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal.
Selain KSPI, unjuk rasa diikuti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, dan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia. Mereka berjalan ke Istana Negara dilanjutkan ke Gelora Bung Karno. Di tempat itulah 125 ribu buruh akan membacakan enam tuntutan bernama Manifesto Buruh Indonesia.
"Untuk jaminan pensiun wajib, kami menetapkan batas bagi pemerintah untuk menerapkannya pada 1 Juli 2015," kata Said Iqbal. Sedangkan komponen kebutuhan hidup layak, kata Said, harus ditambah komponennya menjadi 86-122 dari 46. Komponen kebutuhan hidup layak itu diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 17 tahun 2005.
" Kami juga menuntut pemerintah untuk menghapus sistem kerja outsourcing yang bersifat eksploitatif," kata dia. Tuntutan kelima yang diajukan tiga konfederasi pekerja tersebut adalah subsidi untuk buruh dan keluarganya sebesar Rp14 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
"Kami meminta pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp14 triliun yang akan dimasukkan dalam APBN 2013, karena kami telah menyumbang untuk APBN sebesar Rp200 triliun," kata Said. Dana tersebut dialokasikan pemerintah untuk subsidi perumahan, pendidikan, kesehatan, dan subsidi transportasi.
"Kami ingin hidup lebih layak, dan kami juga ingin seperti para petani yang juga mendapatkan subsidi pupuk, dan lain-lain," tambah Said. "Jika pemerintah tidak memenuhi tuntutan ini, maka kami terus berjuang dan berdemonstrasi," kata Said.
Sumber : Metrotvnews.com
0 comments:
Post a Comment