Your Ad Here

Wednesday, May 9, 2012

Amerika Gagalkan Bom Celana Dalam Al Qaeda


CIA berhasil membongkar rencana rahasia penyerangan jaringan teroris Al Qaeda terhadap maskapai penerbangan milik Amerika Serikat (AS), Senin (7/2/2012).

Berdasarkan rencana rahasia yang terbongkar tersebut, Al Qaeda akan mengebom maskapai penerbangan AS dengan bom celana dalam yang tidak terdeteksi pengamanan bandara.

Berdasarkan berita yang disadur oleh Reuters, perangkat bom celana dalam tersebut telah disita sejak 10 hari terakhir. Jaringan teroris Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman dituding sebagai aktor di balik perangkat bom tersebut.
Menurut rencana, Al Qaeda akan menggunakan bom celana dalam untuk meledakkan maskapai penerbangan milik AS dan negara-negara Barat sekutu AS. Bom tersebut terungkap setelah CIA berhasil membongkar rencana rahasia AQAP.

Sesuai rencana rahasia tersebut, CIA mengklaim Al Qaeda sedang mengembangkan persenjataan dan taktik mereka. Berkat terbongkarnya rencana rahasia itu, CIA memastikan maskapai penerbangan AS aman.

Berdasarkan hasil kajian, pemerintah AS menemukan kesamaan bom celana dalam tersebut dengan hasil ciptaan Ibrahim Hassan al-Asiri, anggota militan Arab Saudi yang diyakini sebagai pembuat bom AQAP. Al Asiri sendiri saat ini berstatus buronan. CIA menilai, perangkat bom celana dalam tersebut lebih rumit daripada bom yang digunakan dalam dua penyerangan pada 2009 silam.

Berdasarkan temuan tim investigasi CIA, bom yang baru ditemukan tersebut mengalami perkembangan dari yang sebelumnya. CIA menilai, bom tersebut dirancang sedemikian rupa agar dipastikan meledak.

"Berdasarkan kajian yang dilakukan, perangkat bom tersebut memiliki perbedaan-perbedaan signifikan dengan bom yang digunakan di hari Natal 2009 lalu. Terlihat jelas AQAP sedang melakukan pengembangan teknis bomnya untuk mencegah penyebab-penyebab kegagalan pada serangan bom 2009 lalu," ujar seorang sumber CIA seperti dikutip oleh Reuters.

CIA menambahkan rangkaian bom tersebut menggunakan bahan yang serupa dengan yang digunakan pada dua penyerangan sebelumnyan yakni bahan non-metal.

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

0 comments:

Post a Comment