Jakarta - AMR Corp, induk usaha maskapai American Airlines, mendapat tekanan yang berat dari para kreditur dan serikat pekerja karena rencana kebangkrutan yang tak kunjung usai. Maskapai tersebut pun punya opsi merger untuk menyelamatkan perusahaan.
AMR yang sudah mendaftarkan kebangkrutannya sejak November tahun lalu itu belum ada perkembangan lebih lanjut. Sementara rivalnya, US Airways Group Inc, sudah sangat maju di industri penerbangan AS.
Hal ini yang menyebabkan beberapa krediturnya meminta AMR memilih opsi merger, salah satunya dengan rivalnya tersebut. Dengan adanya investor baru tersebut, diharapkan maskapai ini bisa kembali mengudara.
"Supaya jelas, maskapai sudah berkomitmen untuk bekerjasama dengan komite kreditur untuk membangun skenario konsolidasi tapi bukan berarti sudah ada transaksi yang akan ditindaklanjuti," kata Beverly Goulet, Kepala Bagian Restrukturisasi AMR dalam keterangan tertulis, dikutip dari CNBC, Sabtu (12/5/2012).
Sementara itu, serikat pekerja American Airlines menilai jika memang terjadi kerjasama dengan US Airways, maka keduanya bisa menghasilkan maskapai terkuat di AS dan menyelamatkan banyak pengangguran.
"Kami masih menunggu tawaran dari AMR mengenai strategi kerjasama yang katanya bisa saling menguntungkan," kata US Airways dalam keterangan tertulisnya secara terpisah.
Seperti diketahui, American Airlines yang telah meminta perlindungan kebangkrutan, akan mem-PHK 13.000 karyawannya. Rencana tersebut diharapkan bisa memangkas biaya-biaya hingga 20% sehingga perusahaan bisa tetap berjalan sembari melakukan restrukturisasi.
Sumber : Detik.com
0 comments:
Post a Comment