Your Ad Here

Tuesday, May 29, 2012

Menghindari "Pembicaraan Terlarang" di Kantor

Menghindari "Pembicaraan Terlarang" di Kantor
Menyempatkan ngobrol dengan kawan kerja di jam makan siang memang selalu menyenangkan. Tempatnya boleh dimana saja, di kubikal salah satu teman atau ngobrol seru di kantin kantor. Topik yang dibicarakan pun beragam, dari mulai masalah keluarga, pacar, hingga merambah urusan pekerjaan.
Eit, namun tak semua hal bisa Anda ceritakan kepada kawan sekerja. Berikut ini enam topik "pembicaraan terlarang" yang sebaiknya Anda hindari saat ngobrol bersama rekan kerja Anda di kantor.

1. Gaji
Inilah topik yang sangat sensitif untuk dibicarakan di tengah makan siang Anda bersama kawan-kawan kerja Anda. Sedekat apapun Anda dengan mereka, sebaiknya hindari buka-bukaan tentang seberapa besaran gaji yang Anda terima.

Jika mereka memaksa Anda untuk memberi tahu, alihkan segera ke topik pembicaraan lain. Atau jika masih juga memaksa, jawab saja secara diplomatis, "Yaah, samalah dengan gaji kamu."

2. Tumpukan pekerjaan
Merasa jengkel dan lantas curhat terbuka kepada rekan kerja tentang tumpukan pekerjaan yang menggunung serta deadline yang dirasa tak masuk akal, bukanlah cara bijak untuk memecahkan persoalan Anda. Lagipula, apakah rekan kerja Anda tersebut bisa memberikan solusi?, salah-salah dia malah melaporkan keluhan ini pada atasan Anda.

Ingat, mengeluh karena merasa kesulitan mengatasi pekerjaan bisa membahayakan karir Anda. Atasan yang mengetahui hal ini akan menganggap Anda tidak qualified atau memiliki kompetensi besar dalam bidang pekerjaan yang Anda geluti. Jadi, untuk mengatasinya, lebih baik tetap tenang dan fokus pada pekerjaan. Percayalah, semua pekerjaan bisa diatasi jika Anda benar-benar mau mengerjakannya.

3. Perselisihan dengan bos
Anda selalu terlihat mesra dengan bos. Anda dan dia saling mendukung saat rapat, pun ketika tiba jam istirahat, Anda dan dia selalu kompak makan siang di satu meja. Namun, belakangan Anda merasa tidak sejalan dengan bos. Perubahan ini pun lantas terbaca jelas di mata teman-teman.

Lalu, apakah perlu menceritakan panjang lebar tentang perselisihan Anda dengan si bos kepada rekan-rekan sekerja? Sebaiknya tahan dulu keinginan Anda itu. Sebab, bisa-bisa Anda akan dianggap si 'tukang hasut' atau memberikan pengaruh buruk kepada rekan kerja untuk membenci atasan. Bukan tidak mungkin, perjalanan karir Anda bisa terjegal orang-orang yang tidak suka dengan Anda. Jadi, berhati-hatilah!.

4. Keburukan orang lain
Jalin pertemanan dengan rekan kerja bukan berarti Anda harus kompak dalam hal apapun dengan mereka. Namun, yang terpenting ada aturan main yang harus dipahami yaitu tetap menjaga sikap profesionalitas di lingkungan kerja. Meski hubungan Anda dengan rekan kerja tengah tidak baik, sebaiknya hindari membicarakan hal-hal negatif tentang dia kepada rekan-rekan kerja yang lain.

Percayalah, tak semuanya menyukai sikap Anda ini, mereka justru akan menilai Anda kekanak-kanakan atau suka bergosip. Ingat, sikap buruk ini secara langsung atau tidak langsung bisa memengaruhi profesionalitas Anda yang berimbas pada langkah karir Anda kedepan.

5. Riwayat kesehatan
Anda kerap terserang migrain jika terlalu terforsir oleh pekerjaan sehingga menyulitkan Anda untuk berkonsentrasi? Jika hal tersebut sering menyerang Anda, sebaiknya hindari menceritakannya kepada rekan kerja. Biarlah itu menjadi rahasia Anda. Membicarakan masalah kesehatan pribadi bisa mengundang risiko.

Jika ini terdengar oleh atasan, mereka akan mengganggap Anda 'ringkih' karena kurang bisa menyuguhkan performa yang terbaik untuk perusahaan. Bukan tidak mungkin, promosi di depan mata lepas begitu saja hanya karena alasan kesehatan Anda.

6. SARA
Anda belum pernah tahu apakah perusahaan tempat Anda bekerja masih mengenal diskrimasi ataut tidak. Jadi, sebaiknya jangan sampai Anda membuka segala topik yang berhubungan dengan SARA (Suku, Agama, Ras) di kantor. Topik yang masih sangat sensitif di negeri kita yang jamak ini bisa mencelakakan diri Anda sendiri. Dan tentunya Anda tidak mau karier terganjal karena masalah SARA ini, bukan? jadi tetaplah berahasia untuk topik yang satu ini.


Sumber : suaramerdeka.com

0 comments:

Post a Comment