Your Ad Here

Monday, June 4, 2012

Cuma 22% Remaja Jakarta Paham Bahaya AIDS

Cuma 22% Remaja Jakarta Paham Bahaya AIDS
Tingkat pengetahuan remaja Jakarta terhadap penyakit menular berbahaya seperti HIV/AIDS, ternyata masih tergolong rendah. Hal ini jadi ironis sementara teknologi informasi di Ibukota sudah melaju pesat melebihi daerah lainnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hanya sekitar 22 persen remaja antara usia 15-24 tahun yang paham tentang bahaya HIV/AIDS.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ida Bagus Nyoman Banjar, mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi HIV/AIDS kepada masyarakat. Salah satunya terkait cara penularannya.

"Namun terkadang masyarakat tidak peduli dengan informasi yang diberikan," kata Banjar, di Jakarta, Selasa, 5 Juni 2012.
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat, pihaknya tengah mengembangkan program Aku Bangga Aku Tahu. "Dengan program ini diharapkan tingkat pengetahuan masyarakat dengan HIV/AIDS bisa mencapai 95 persen seperti yang ditargetkan," tuturnya.

Banjar mengungkapkan angka 22 persen tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata tingkat nasional. Namun, dia tidak menyebutkan berapa rata-rata tingkat nasional itu. "Meski teknologi di Jakarta sudah canggih, tetap saja harus diikuti partisipasi dari masyarakat. Bahkan di provinsi lain tingkat pengetahuannya hanya mencapai 19 persen atau 18 persen," jelasnya.

Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids Provinsi (KPAP), Rohana Manggala mengatakan, untuk membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terutama bagi generasi muda, akan diadakan Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2012. Dengan acara ini diharapkan masyarakat mampu bersama-sama mengurangi stigma sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.

"Harus diketahui oleh masyarakat bahwa HIV/AIDS tidak ditularkan melalui ciuman. Penularannya hanya bisa terjadi melalui sperma, cairan vagina, dan menyusui," jelasnya.

Dia menambahkan dengan adanya program itu ditargetkan bisa menghilangkan diskriminasi pada individu dan kelompok yang terkena dampak HIV/AIDS. Termasuk juga dukungan dalam tataran hukum dan kebijakan. Karena dengan MRAN 2012, setiap orang diajak untuk memberi dukungan pada orang dengan HIV dan orang yang berdampak HIV.

Kegiatan ini sendiri akan diselenggarakan pada 9 Juni 2012, pada pukul 18.00-21.00 di Tugu Raden Ajeng Kartini, Monas, Jakarta Pusat. Dengan mengambil tema Satu Petisi Untuk Komitmen Bersama. "Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan proses perjuangan measyarakat dan menjadi refleksi dari berbagai kegiatan penanggulangan HIV/Aids," ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pada 2011 di Ibukota tercatat kasus HIV mencapai 1.273 dan 1.332 kasus Aids, dengan kematian 234 jiwa. Sementara angka kumulatif HIV sejak tahun 1987 mencapai 5.555 dan 5.650 kasus AIDS.

Sumber : VIVAnews

0 comments:

Post a Comment