Jakarta - Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta kian rajin tebar pesona. Salah satu yang disasar adalah tokoh-tokoh dan masyarakat suku yang ada di Jakarta.
Pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, misalnya, bulan lalu menggelar pertemuan dengan masyarakat Dayak di Jakarta. Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang hadir dalam acara itu. Tapi Teras membantah jika ia disebut mendukung pasangan dari PDI Perjuangan itu. "Saya cuma memfasilitasi,” kata politikus PDI Perjuangan ini.
Adapun pasangan petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, yang sama-sama Betawi, mendekati etnis Tionghoa. Suhu Acai, Ketua Yayasan Lestari Kebudayaan Tionghoa, sudah berjanji akan mengerahkan 200 ribu anggotanya yang punya kartu tanda penduduk Jakarta untuk mengalirkan suara kepada pasangan ini.
Alasan Acai mendukung calon Partai Demokrat ini sederhana saja: shio Fauzi dan Nachrowi sangat pas dan cocok memimpin Jakarta yang etnisnya beragam. "Fauzi tikus, Nachrowi naga. Pasangan serasi," katanya.
Sebelum bertemu dengan Acai, Fauzi juga mendatangi komunitas Tionghoa yang lain. Pada perayaan Tahun Baru Imlek, Januari lalu, Gubernur Jakarta ini menyerahkan kartu tanda penduduk, kartu keluarga, dan akta kelahiran kepada warga Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, yang banyak dihuni etnis Tionghoa.
Saat ini, enam etnis besar menghuni Ibu Kota, yang berpenduduk 10,2 juta jiwa. Dari jumlah itu, ada 7 juta warga Jakarta yang punya hak pilih. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000, orang Jakarta dari suku Jawa-lah yang paling banyak (35,16 persen). Berikutnya adalah Betawi (27,65 persen), Sunda (15,27 persen), Tionghoa (5,53 persen), Batak (3,61 persen), dan Minang (3,18 persen).
Sumber : TEMPO.CO
0 comments:
Post a Comment