LAS VEGAS - Sejenak lupakan Piala Eropa. Lupakan sebentar kemenangan Denmark dan Jerman. Lupakan sebentar pilunya Belanda dan Portugal yang terjungkal di pertandingan awal.
Minggu pagi ini petinju Filipina, Manny Pacquiao memiliki banyak hal untuk dipertaruhkan saat bertarung melawan petinju Amerika Serikat, Timothy Bradley, pada pertarungan perebutan gelar kelas welter WBO, Sabtu (9/6/2010) waktu setempat atau Minggu (10/6) pagi WIB, di MGM Grand Garden Arena. Reputasi termasuk salah satu yang harus dipertaruhkan "The Pacman".
Menurut pelatih Pacquiao, Freddie Roach, laga ini menjadi momen ikon tinju Filipina tersebut untuk kembali "mengharumkan nama". Ini untuk menghapus keraguan atas kemenangannya yang dinilai kontroversial saat melawan Juan Manuel Marquez pada November silam.
"Motivasi Manny adalah pertarungan terakhirnya. Ia mendapatkan pertarungan buruk pertama dalam 11 tahun," kata Roach. "Ia ingin membuktikan pada dunia bahwa ia tidak terdampar."
Pacquiao telah tercatat sebagai petinju tersukses sepanjang masa. Buktinya, dia mampu memenangi delapan gelar dari kelas yang berbeda. Ia memiliki rekor 54-3 dengan dua kali seri dan 38 knockout.
Sepanjang kariernya, Pacquiao telah menjadi pahlawan di negaranya, di mana ia menjadi anggota kongres, dan sebagai bintang olahraga. Tetapi petinju kidal berusia 33 tahun ini tidak tampil meyakinkan saat menghadapi Marquez, sehingga banyak orang bertanya-tanya apakah Pacquiao telah mencapai puncak kekuatannya.
Pacquiao sangat ingin membuktikan diri, kata Roach. "Saya rasa, di benaknya dia memikirkan untuk meng-KO lawannya," ujar Roach.
Meskipun demikian, baik Pacquiao maupun Roach tahu bahwa Bradley (28), yang memiliki rekor 28-0 dengan 12 KO, akan sangat bersemangat untuk tampil sebaik mungkin di pertarungan terbesar sepanjang kariernya.
"Ia adalah sosok muda yang tangguh, namun saya pikir ia akan ’dimakan’ saat datang," kata Roach, yang meyakini bahwa Bradley terlalu lambat dan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menaklukkan Pacquiao.
Bradley telah mengatakan dirinya akan mencoba menghindari pertarungan jarak dekat dengan Pacquiao, yang kecepatan, kekuatan, dan kemampuannya melepaskan pukulan dari berbagai sudut telah memberinya 15 kemenangan berturut-turut sejak 2005.
Bradley, yang menjuarai kelas welter versi WBO pada 2005 dengan mengalahkan petinju Inggris, Junior Witter, di Inggris pada 2008, akan menghadapi pertarungan keduanya di kelas 66 kilogram. Kubunya merasa siap melawan berbagai tekanan, karena penonton pasti lebih mendukung Pacquiao.
Pelatih Bradley, Joel Diaz, mengatakan bahwa situasi serupa sudah pernah dihadapi petinjunya saat mengalahkan Witter di Tottenham. Jadi, bukan hal baru bagi Bradley.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
0 comments:
Post a Comment