Jakarta - Tidak hadirnya Anas Urbaningrum dalam dua pertemuan penting Partai Demokrat (PD) memunculkan dugaan akan diberhentikannya dia dari posisi ketua umum partai biru tersebut. Namun hal ini masih tanda tanya, karena Anas dinilai memegang 'kunci rahasia' PD.
"Saya tidak yakin Anas dikeluarkan, karena mungkin anas memegang kunci PD. Jadi sampai dia dibebastugaskan, dia mungkin bisa 'bernyanyi' juga," kata pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, Jumat (15/6/2012).
Guru besar ilmu politik UI ini menilai mundurnya Anas dari posisi Ketua Umum PD sangat penting untuk pemulihan citra PD. Namun, jangan hanya Anas yang dikeluarkan, tapi semua yang terlibat korupsi harus dikeluarkan jika PD ingin citranya kembali.
"Penting kalau Anas bisa keluar dari Demokrat, tapi bukan hanya Anas yang dikeluarkan, semua yang terlibat korupsi dikeluarkan," nilai Iberamsjah.
Apalagi, menurut Iberamsjah, hiruk-pikuk persoalan korupsi yang menjerat PD akan memperbesar kemungkinan PD tidak mampu bertahan dalam pemilu 2014. "Partai Demokrat tidak akan bertahan 2014 nanti," ujar Iberamsjah.
Dalam pidato di silahturahim forum komunikasi pendiri dan deklarator (FKPD) Demokrat pada Rabu (13/6) malam, SBY menyebut menurunnya citra PD saat ini disebabkan karena adanya segelintir oknum PD yang terlibat kasus korupsi. SBY meminta kader PD yang bermasalah hukum mundur.
"Komitmen saya tetap, garis politik saya tetap, yaitu kita harus menjalankan politik yang cerdas, yang bersih dan santun. Garis politik ini juga yang saya gunakan untuk menjalankan negara. Garis politik seperti ini pula yang harus dijalankan Demokrat. Bagi kader Demokrat yang tidak bersedia melakukan seperti yang saya minta, daripada memalukan ke depannya, lebih baik mundur," kata SBY.
Sumber : detik.com
0 comments:
Post a Comment