JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan dari Fraksi Partai Demokrat, Saan Mustopa, mengatakan, partainya akan menelusuri pembuat rekaman pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hadapan pengurus DPP Partai Demokrat, 1 April lalu, yang bocor ke publik.
Pasalnya, dalam rapat internal dengan penjagaan super ketat di Kantor DPP Partai Demokrat di Kramat Raya, Jakarta Pusat, itu tak ada orang luar selain kader Demokrat dan Presiden SBY.
"Kami akan coba mengklarifikasi. Kami mencoba tindak lanjuti tentang kebenaran bocornya pidato Pak SBY. Kalau memang benar, bocor itu dari mana," ujar Saan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2012).
Ia menyayangkan jika benar rekaman itu bocor, karena pidato Ketua Dewan Pembina Demokrat itu hanya untuk konsumsi partai semata. "Kami menyayangkan kalau benar itu bocor. Kalau benar kami akan cari motifnya apa, kesengajaan atau ketidaksengajaan. Kalau ada yang mengeluarkan, kami akan cari motifnya," ujarnya.
Seperti diberitakan, dalam pidato itu Presiden SBY mencurahkan kekecewaannya secara gamblang atas dinamika politik yang terjadi, khususnya di sekretariat gabungan. Meski menyatakan setuju dengan pemerintah, ternyata sejumlah partai koalisi, menurut dia, memiliki agenda-agenda sendiri yang tersembunyi. SBY juga menegaskan bahwa kelompok-kelompok yang tidak menyetujui kenaikan harga BBM pada dasarnya bukan membela kepentingan rakyat. Namun, ingin menjatuhkan pemerintahan.
0 comments:
Post a Comment