JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) dan Tangerang meluncurkan program listrik koin bagi para pedagang kaki lima. Hal ini bertujuan agar para PKL bisa mendapat listrik dengan mudah dan hemat, sekaligus untuk menghindari praktik pemakaian listrik dengan mencantol secara ilegal.
Hanya dengan koin Rp 1.000, konsumen bisa menikmati listrik dengan daya 900 watt selama 30 menit.- Irwan Darwin
"Hanya dengan koin Rp 1.000, konsumen bisa menikmati listrik dengan daya 900 watt selama 30 menit," kata Deputi Manager Bidang Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Disjaya dan Tangerang, Irwan Darwin, dalam siaran pers sebagaimana dikutip Kompas, Jumat (13/4), di Jakarta.
"Jika koinnya habis maka bisa langsung memasukkan koin baru. Jadi seperti penggunaan telepon umum," kata dia menambahkan. Selain untuk konsumsi para PKL, Listrik Koin juga bisa menjadi solusi bagi para pengguna telepon seluler, komputer jinjing dan barang-barang elektronik lain yang kebetulan butuh listrik saat berada di tempat-tempat umum.
"Untuk itu kami akan memperbanyak sarana Listrik Koin di setiap tempat keramaian seperti stasiun-stasiun, terminal dan mal. Jadi, masyarakat tidak akan kesulitan jika kebetulan butuh listrik untuk mengisi alat elektroniknya," papar Irwan.
Dalam jangka panjang, Listrik Koin ini juga akan mendukung program pemerintah terkait mobil dan motor listrik. "Ke depan, seiring program pemerintah untuk memasyarakatkan mobil dan motor listrik, Listrik Koin bisa jadi stasiun pengisian listrik sebagaimana SPBU-SPBU saat ini," kata dia.
Irwan optimis program ini akan mendapat sambutan positif dari masyarakat. "Dengan budaya masyarakat Jakarta yang selalu ingin cepat dan mudah, saya yakin program ini akan diterima masyarakat. Para pengunjung pameran juga antusias dengan Listrik Koin ini karena kemudahannya," kata Irwan.
Untuk itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memproduksi Listrik Koin secara massal agar bisa dimanfaatkan warga Jakarta. "Kami akan segera memproduksi Listrik Koin secara massal dengan tetap memerhatikan kaidah standar keamanan, keselamatan dan ramah lingkungan," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment