Markas kampanye salah satu calon presiden Mesir dibakar massa pada Senin, 28 Mei 2012. Mereka marah dan kecewa karena calon yang disebut sebagai antek diktator Hosni Mubarak ini dapat lolos pemilu presiden putaran pertama.
Mantan komandan angkatan udara sekaligus perdana menteri terakhir rezim Mubarak, Ahmed Shafiq, berhasil mendulang suara yang cukup untuk membawanya ke putaran berikutnya. Pada pemilu putaran kedua Juni mendatang, Shafiq akan menghadapi calon dari Ikhwanul Muslimin, Mohamed Mursi.
Massa menganggap pemilu tersebut dipenuhi kecurangan. Mereka marah, Shafiq yang menjadikan Mubarak sebagai tokoh acuan tinggal setahap lagi bersaing menduduki tampuk kepemimpinan. Menurut kantor berita Reuters, Ratusan massa demonstran mendobrak masuk markas kampanye Shafiq di pemukiman distrik Dokki, Kairo.
Di dalam, mereka melakukan pengrusakan dan membakar markas Shafiq. Ratusan ribu lembar flyer dan poster kampanye ikut dihancurkan. Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam insiden tersebut.
Ribuan massa lainnya turun ke jalan-jalan di seluruh Mesir. Kericuhan sempat terjadi di Lapangan Tahrir di Kairo, pusat revolusi tahun lalu, saat massa bentrok dengan kelompok tidak dikenal yang melempari mereka dengan batu. Menurut media lokal, kelompok tersebut adalah preman bayaran pemerintah militer.
Kericuhan ini pernah diprediksi sebelumnya oleh para pengamat jika Shafiq dan Mursi yang lolos ke putaran ke dua. Menurut mereka, keduanya memiliki aspek kuat yang memicu penentangan dari banyak warga.
Shafiq adalah orang pemerintahan Mubarak yang mengaku berhasil menghentikan revolusi selama 15 bulan yang dimulai tahun lalu. Sementara Mursi adalah tokoh Ikhwanul Muslimin, sebuah gerakan Islam yang dikhawatirkan banyak pihak, termasuk Barat, akan membawa Mesir ke sistem pemerintahan Islam fundamental.
Pemilu pekan lalu, Mursi mendapatkan 24,3 persen suara, disusul Shafiq dengan 23,3 persen. Jumlah pemilih yang datang hanya mencapai 46 persen. Sementara itu, tokoh yang dijagokan lainnya, yaitu mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab Amr Moussa, hanya mendapat 10,9 persen suara.
Sumber : VIVAnews
0 comments:
Post a Comment