Situs di Gunung Padang, Desa Salebu, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, terbuat dari bebatuan. Susunan batu itu menyerupai piramida. Namun sayang, hampir 30 persen situs itu telah rusak oleh faktor alam maupun manusia.
Kerusakan terparah terlihat pada bagian tangga. Selain tertutup semak belukar, bagian ini sudah tidak terlihat bentuk aslinya, karena telah longsor. Selain itu, sebagian bebatuan yang panjang beberapa sudah patah dan di sekitar lokasi tidak terlihat patahan bebatuan tersebut.
Bebatuan di situs itu tersusun rapi. Potongan batu itu ada yang berbentuk segi tiga, segi empat, dan segi lima. Ada pula potongan-potongan batu yang panjang. Hingga saat ini, belum ada hasil penelitian yang menjelaskan tentang situs kuno berupa bebatuan yang tersusun rapi ini.
Juru kunci situs, Suganda, mengatakan, berdasarkan cerita rakyat di wilayah itu, situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Padjajaran. Konon, pada zaman Kerajaan Padjajaran, Naganingrum, istri pertama Raja Padjajaran Prabu Kian Santang, pada saat hamil meminta dibangunkan istana di sebelah timur Kerajaan Padjajaran.
Masyarakat sekitar meyakini, tumpukan batu yang tersusun rapi ini konon yang dipersiapkan untuk membuat istana. Namun, karena anak yang sebelumnya diketahui berjenis kelamin laki-laki pada saat lahir dibuang dan diganti dengan anak anjing, Prabu Kian Santang marah dan pembangunan keraton timur dibatalkan.
Sumber : VIVAnews
0 comments:
Post a Comment